Aku dan Puisi ku

Pada hari yang sunyi dan sepi ini...
Aku terlupa akan satu hal dalam diri
Membuatku tak mampu berkata
Membuat ku tak mampu tuk bertanya....

Rasa lelah dan malas....
Membuat ku semakin terpaku...
Terdiam dan membisu...
Hanya secarik kertas yang tercoret....
Didinding kamar ku dan di jiwa ku....

Andai cinta itu tak pernah malas....
Apakah yang akan ku dapat...
Apakah yang akan diberikan
Dan apakah yang ku rasakan....


Malas karna cinta...
Membisu karna cerita
Dan membatu dalam jiwa....
Seperti tetes dan air mata....

Disela kebisingan kota
Deru angin yang bertiup
Semilir kesunyian yang melinap
Membangun kan diri ku tuk bermimpi
Meraih sebuah cita yang selalu ku nanti
Suatu janji yang tak pernah terpatri

Lengkuh sinar yang merebah
Senyam kata yang selalu berucap
Indah nya pagi yang selalu ku dapat
Memberi kedamaian dalam jiwa
Membangkitkan sukma yang tersiksa

Sayup bisu yang bertanya
Sejuta kata yang selalu bersuara
Seiring lentera kemerlap embun yang menetes
Sebening citra yang selalu terpancar
Setulus kata ucap bahagia
Menyambut pagi yang selalu Indah

Ku tak mampu tuk pikirkan semua itu....
Sehingga tak ada yang dapat ku katakan...
Sekilas tentang masa lalu bersama mu....
Membuat ku semakin terbang tinggi mengangkasa....

Ku sadari kau pun tak seperti dulu...
Yang penuh dengan kekhawatiran....
Mengkhawatirkan ku dikala ku pergi....
Mengingatkan ku dikala ku sedih....

Namun semua hanya cerca yang silam...
Untaian pesona yang semakin menghilang...
Lentera yang kian redup.... kian mati....
Selembut untai kata yang tak pernah kembali.....

Kan ku tinggalkan semua ini...
Tanpa beban yang membebani...
Tanpa resah yang selalu menanti....
Hingga akhiri cinta yang tak pernah pasti.......

Jauh dalam pikiran ku mengingat mu....
Jauh dalam hati ku merindukan mu....
Setiap detik waktu yang berlalu....
Setiap menit yang berputar...
Membuat semua serasa indah....
Pada masanya....

Ketika ku mengenal mu...
Memahami mu....
Memberi mu kebebasan...
Akan semua yang kau lakukan....

Deru ini semakin bergema...
Sayup ini semakin terasa....
Dan hati ini selalu terjaga....
Akan diri mu yang selalu setia....

Namun waktu telah berlalu...
Tinggalkan berkas noda yang menetes....
Menghempaskan angin yang bertiup....
Dan membungkam dalam jiwa...
Yang tak pernah tahu akan Cinta....

Semua serasa begitu cepat berlalu....
Semua serasa begitu mudah terlampaui....
Hingga tak ada yang mampu ku ucap....
Hanya mengenang mu dalam angan ku...

Seuntai senyum yang manis...
Seutas kata yang terpecik...
Memberi ku tersenyum bahagia...
Mengenang indah bersama mu...

Lentara waktu yang berputar...
Seberkas rasa yang selalu terukir...
Tersair dalam bait...
Terlukis dalam angan....

Indah jika ku kenang...
Bahagia ketika ku terbayang...
Memikirkan mu... dan Mengingat mu...
Penuh dengan kenangan masa lalu....

Ketika senyum ini pudar...
Ketika itu pula... kata ini terpencar...
Tercerai dalam buayan...
Terhapus oleh angan................

Segala yang telah ku nanti....
Semua harap yang selalu ku nanti....
Kegelisahan demi kegelisahan yang ada...
Menghempaskan segala kembimbangan....

Mimpi ku teramat besar...
Harap ku begitu nyata....
Cinta ku tak pernah ku lupa...
Diri mu tak pernah terlupa...

Andai ku mampu ....
Andai ku bisa...
Kan ku wujudkan ...
Segala mimpi dan Harap ku....

Meski semua serasa pedih...
Meski semua serasa sakit....
Jika mimpi ku terhapus...
Hanya perih yang ku rasa....

Akan kah masih bisa ku genggam hati ini....
Akan kah mampu ku simpan rasa ini....
Ataukah akan hilang seiring berjalannya waktu....
Hingga akhirnya ku pun menghilang....

Semua begitu aneh....
Semua begitu membingungkan...
Tatkala rasa itu membius ku....
Memberikan sejuta kebahagiaan....

Kini semua itu hanya lah asa....
Kenangan yang tak mampu ku lupakan...
Segala hal yang tak kan pernah hilang....
Dan rasa yang tak kan pernah terbuang.....

Bimbang ini membuat ku pilu....
Resah ini membuat ku bisu....
Bimbang ini penuh tanda tanya dihati ku....
Dan Penat ini seakan membunuh ku....

Andai waktu kan kembali....
Berputar dimana kita bersama....
Arungi segala rintangan....
Jalani rasa cinta yang tak pernah mati.....

Tatkala hati ini berbisik....
Gelisah dan bertanya....
Bergelora dan berkata....
Menghapus segala galau yang ada....

Lirih rasa yang memuncak...
Menorehkan lelah yang selalu senyap...
Meronta dalam raga...
Membisu dalam raga....

Jiwa ku menantinya...
Hati ku merindukannya...
Raga ku memilihnya....
Cinta ku hanya untuk nya....

Wajah itu selalu mengingatkan ku...
Tawa itu selalu menemani ku...
Senyum itu selalu mendampingi ku...
Dan Ucap itu selalu menyemangati ku...

Meski lelah ku berjalan....
Menerjang dan bertualang...
Untuk melihatnya tersenyum...

Meski hanya dalam mimpi...

Ucap mu masih ku ingat...
Suara lembut mu masih terngiang
Tak sedikitpun terhapuskan....
Walau ku tak pernah ada...

Rasa ini semakin lekang...
Melekat dalam sukma ku....
Harap itu tak pernah hanti....
Senyum itu adalah kamu....

Tanpa ku sadari...
Tanpa ku mengerti...
Sesuatu yang hingga kini ku tak pahami....
Hal yang tak pernah aku temui jawaban....



Hati ku serasa sedih....
Jiwa ku serasa perih....
Raga ku serasa mati....
Dan Pikiran ku serasa tak berarti....



Ku tak paham dengan hal ini....
Ku Tak sadari semua yang terjadi...
Apakah ini mimpi.... Ataukah kenyataan....
Yang tak pernah ku temui jawabannya....



Izinkan ku teteskan air mata ini....
Luapkan segala kegundahan dalam jiwa ku....
Linangkan segala kerisauan yang tak ku mengerti....
Memudarkan segala kebimbangan dalam raga ku.....


Waktu terus berlalu....
Detik demi detik....
Menit dan jam telah terlampaui....
Hingga bulan pun berganti....


Ku tak pahami...
Sejalannya perjalan hidup ku....
Apakah ku benar - benar telah mati...
Ataukah hidup seperti mayat....


Izinkan ku menangis....
Tangisi segala yang terjadi....
Tangisi jawaban yang tak pernah terperi...
Tentang perasaan ku selama ini....

Kau mengisi malam ku dengan tenang....
Kau sematkan jemari mu di sunyinya malam....
Kau terangi setiap langkah ku....
Dan kau berikan ku senyuman....

Semua serasa indah dan mempesona...
Semua serasa tak pernah berubah dan terubah...
Serasa berjalan dengan berputarnya waktu...
Memberikan semua ketenangan dalam jiwa...

Kau bagaikan cahaya terang...
Penuh kilauan yang menerangi...
Tanpa ucap dan semu kata...
Menyelinap dalam raga...

Kau lah bintang ku...
Kejora dalam hidup ku...
Lentera yang tak pernah pudar...
Walau termakan oleh sang waktu....

Bagi ku kau adalah permata...
Yang memberi kilauan dalam jiwa...
Untuk ku kau adalah Mentari...
Yang terangnya menyinari hati ku...

Rasa ini begitu kuat...
Membeleng ku setiap relung jiwa ku....
Hingga ku tak mampu lupakan...
Walau hanya setitik ingatan....

Kau penawar rindu ku...
Kau belahan dalam jiwa ku...
Kau pelita dalam hati ku...
Dan kau adalah Cinta ku....

Batin ku terasa tersika dan tertipu....
Menjiwai apa yang tak mampu ku rasakan....
Letih ini membunuh ku ....
Sunyi ini serasa menikamku....

Ku tak mampu tuk berlari...
Mengejar semua bayang yang semu....
Semakin ku berdiri....
Semakin ku terjatuh....

Ingin rasanya ku berbaring...
Tertidur pulas dalam lelah ku....
Membuat ku tak mampu berkata...
Hingga sepi pun tak bersuara....

Resah ini selalu menyiksa ku....
Menikamku hingga membunuh ku....
Rasa ini serasa mencengkram dalam jiwa....
Menutupi semua rongga di raga ku....

Serasa penat membungkam....
Serasa lekang kecamuk yang datang....
Ku coba singsingkan semua itu...
Namun Galau selalu menghadang...

Nafasku kian lekang...
Terbawa arus yang kian kencang....
Menerjang dan membentang...
Menghempaskan segala yang ku bayang....

Sukma serasa terkubur....
Raga ku serasa terkabur....
Langkah ku semakin tersungkur....
Hingga Hati ku membuat ku buta.....

Resah yang terbayangkan
Kegalauan dan kebimbangan
Merasuk sukma yg tiada lekang...
Menghantam nafas ku yang kian hilang...

Hatiku serasa remuk dan hancur...
Jiwa ku memikirkan mu yang pudar
Asa ku menginginkan mu yang semakin hambar
Raga ku mencintaimu yang kian mekar...

Penat ku membunuh ku...
Membiusku dengan segala bimbang ku
Melumpuhkan ku dalam setiap langkah ku
Menghantam jiwa ku yang kian jemu...

Andai waktu kan terganti...
Kan ku simpan sepenuh hati...
Kenangan bersama mu...
Sampai ku mati...

Ketika senja itu tiba...
Datang dan berkata...
Siapa dirimu dihadapku.?
Apa inginku menemuiku...

Rasa ini membungkan dan beku
Jiwa ini sepi dan membisu
Tanpa kata dan ucap mata ku
Hanya resah pilu yang berlalu

Tangis ku ingat kan ku pada mu
Resah ku buat ku merindukan mu
Sedih ku menampar wajah ju
Pilu ku menginginkan mu...

Seuntai kata yang tak mampu terucap
Segenggam rasa yang tak dapat berkata
Sebening embun suasana yang ada
Seindah pelangi yang bercahaya

Kebisingan hempaskan kepiluan
Kebungkaman menutupi kepalsuan
Ketidak berdayaan membunuh sukma
Keputus asaan menghantam jiwa

Andai waktu dapat mundur
Dan Detik dapat dihentikan
Namun semua tak kan mungkin
Dan tak kan bisa tuk dikembalikan

Akan kah semua kan seperti dulu
Dimana masa itu selalu ku tunggu
Dan rasa itu selalu bersatu
Dalam kata dan janji yang bisu

Apakah ini hanya mimpi?
Sehingga ku tak ingin terbangun
Atau kah ini hanya angan ku?
Dengan mimpi yang selalu ku damba

Akan kah semua dapat kembali?
Semua rasa dan mimpi yang tak pernah pasti
Namun janji tak kan mati...
Meski raga telah mati.....

Kau yang selalu ku ingat dalam benak ku...
Kau yang selalu ku impikan dalam hati ku....
Disetiap hembusan nafas ku...
Dan disetiap detak jantung ku.....
Hanya dirimu yang ku ingat.....

Namamu adalah pesona jiwa mu....
Senyum mu yang indah adalah perona hati mu...
Kata-kata mu yang lembut.... bagaikan lentera yang halus....
Dan tatapan mu yang tajam.... bagaikan cahaya yang menyala....

Kau hadir dalam mimpi ku....
Memberi sejuta keindahan yang tak mampu ku balas dengan kata....
Kau ceria kan hari ku.... Disaat ku termurung....
Kau semangatkan diriku.... Dikala jiwa ku tertegun dalam kebimbangan

Kau bagaikan lentera yang terang benderang...
Terangi setiap relung dalam hati ku....
Taburkan semi-semi Cinta...
Yang tak hilang makan waktu...

Andai waktu dapat ku ulang...
Ku inginkan selalu bersama mu....
Menjaga mu... Mencintai mu....
Menyayangi mu dan merindukan mu...

Namun waktu telah berlalu....
Suratan takdir telah berbeda....
Kau hidup di dunia mu.... dan ku hidup di dunia ku...
Namun asa itu tak pernah hilang....
Harap ku.... tuk kembali pada mu....
Cinta ku.... hanya untuk mu.....
Tak kan mati hingga ku mati....

Entah apa yang ku pikirkan....
Sulit kubayangkan dan ku ungkapkan
Semua serasa mati buat ku
Hingga membuat ku tak mampu berkedip

Apa yang harus kuperbuat....

Untuk menghilangkan penat dalam diriku...
Apakah harus dengan berdiam diri...
Ataukah ku harus pergi menjauh dari permukaan....

Aku tak bisa hanya seperti ini...
Yang menunggu apa yang ku tunggu
Namun dia tidak pernah tau
Kalau aku selalu menunggunya...

Tatkala jiwa ku menangis...
Berteriak dan teriak...
Aku tak mampu membendung semuanya...
Karna sirna ucap hatiku....

Dairy... Hari ini ku jenuh sekali, rasanya apa yang ku pikirkan dan kurasakan menyekam dalam diriku.
Serasa meringkus jiwaku yang lelah, sampai-sampai membuatku semakin marah.

Dairy... AKu gak mampu berkata dan berucap.
Hanya ada bayangan yang berkecamuk dalam diriku.. kegelisahanku... seakan membuatku jatuh..

Dairy... Apa yang harus ku perbuat? apa yang harus ku lakukan? dan apa yang harus ku pilih?

Dairy.... Aku tidak berharap ia mengetahuinya... Namun aku tidak bisa membendung rasa itu, semakin ku pendam semakin ku gelisah.

Dairy... Aku rindu dia, aku ingin dia ada disini temani ku dan cerahkan hari-hari ku dengan senyumnya yang indah, ku ingin selalu bersamanya.

Dairy... Apakah ia kan kembali?... temuiku dan temani ku disini, jalani hidup ini bersamanya.

tuhan...
sekian lama dia pergi...
tp sunguh...
sunguh.....
ku tak bisa..
hingga ku mulai,,
membuat alam baru dalam mimpi

entah apa yang ku pikirkan...
hinga ku ingin mencoba meraih mimpiku..

angan ku bersamanya masih tersirat dibenakku..

tapi ku tahu..
aku dan dia beda dunia....

apakah mungkin aq bisa melupakan dirinya...??

2 setengah thun kau pergi..
tapi...
mengapa ku masih mengharapkanmu??

hingga kini....

dibenakku saat ini hanya satu..
aku kan selalu mendoakanmu sampai nanti ku tutup usia...

Terasa amat sesak yang ada
Sehingga menikam otak ku
Serasa menusuk dalam sukma ku\
Tanpa rasa dan air mata

Andai kata mampu ku ungkap\
Andai jiwa mampu terungkap
Menuai semua lentera yang indah
Menemani hari yang sesak

Sendiri ku berlari
Mengejar setiap bayang mu
Menanti serasa yang tak pasti
Namun jiwa semakin berbagi

Sendiri ku menunggu
Hari ku menjama mu
Angan ku impikan mu
Dan hati ku merindukan mu

Sejuta rasa yang terlahir
Membuat hati semakin rindu
Menanamkan benih-benih cinta
Menjadi cerita yang indah

Namun jika rasa itu pergi
Meninggalkan luka yang perih
Menikam setiap relung hati
Mencoba membunuh diri

Terlahir kebencian yang dalam
Hingga tak ingin bertemu
Serasa hidup tiada arti
Hanya gelisah yang selalu ada

Namun cinta kan terasa indah
Jika kebencian menjadi kasih sayang
Bagai ikatan persaudaraan
Tidak putus dimakan waktu

Dalam resah dan pilu menghatui
Terasa risih dan gelisah memuncak
Membuat Keterpurukan raga
Melepas angan yang tak pernah ada

Disaat jiwa ini kosong melompong
Datanglah sinar cahaya menerangi
Menamani hari-hari tiada henti
Nantikan jiwa yang semakin mati

Kau beri cahaya kelembutan
Kau Sinari setiap sudut hati ku
Melambai lemah terangi sukma
Menjadi Lentera hidup ku

Aku dan Puisi ku hadir untuk anda yg suka bercerita dan membuat puisi. Hidup tanpa cerita terasa hambar, begitu pun cerita tanpa puisi bagaikan sangku tanpa nasi.
Semoga blog ini mampu jadi inspirasi penulis dan pembaca untuk umumnya.